Oknum Anggota Dewan Diduga Bermain Pupuk Subsidi, Indikasi Pemalsuan TTD Laporan Bulanan Mencuat Diduga

    Oknum Anggota Dewan Diduga Bermain Pupuk Subsidi, Indikasi Pemalsuan TTD Laporan Bulanan Mencuat Diduga

    Oku Selatan – Oknum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Oku Selatan Dapil 2 Diduga manipulasi Laporan Bulanan penyaluran Pupuk Bersubsidi sejak tahun 2018 hingga 2022 dengan memalsukan tanda tangan penebusan yang dilakukan oleh masyarakat / anggota poktan serta memperjual belikan pupuk tidak sesuai dengan harga HET yang telah di tetapkan oleh pemerintah. 


    Hal ini diketahui saat tim media yang tergabung dalam DPC Jurnalis Maestro Indonesia ( JMI ) melakukan jurnalisme investigasi di beberapa desa dan melakukan wawancara langsung kepada masyarakat yang di dapati sedang mengangkut pupuk subsidi tersebut untuk di bawa ke rumah nya, Rabu, 18 September 2024. 


    Menurut penuturan beberapa warga / anggota poktan saat di wawancarai harga yang mereka bayar di kios adalah Rp. 150.000 untuk semua jenis Pupuk yakni Ponska dan Urea. 


    “kami beli di kios Pak Pulu*g seorang anggota DPRD di Tanjung Jaya pak dengan harga Rp. 150.000 pak untuk urea dan phonska sama saja, kemudian untuk ojek kami dari kios ke rumah itu Rp. 20.000 sehingga kami membyara Rp. 170.000 pak untuk sampai kerumah kami dan untuk laporan bulanan kami tidak pernah TTD pak karena kami hanya tau nya datang ke kios bayar ambil pupuk dan itu pun  tidak mesti setiap bulan sekali karena kami petani musiman membeli pupuk nya sehingga beberapa bulan sekali baru beli pupuk tidak pernah setiap bulan beli pupuk”, Ujar Narasumber. 


    Sementara itu penjaga Kios yang di temui di Kios Bapak Pulu*g menyatakan bahwa harga jual yang di berikan kepada petani adalah harga het. 


    “kami menjual sesuai dengan harga het pak, dan untuk perihal laporan bulanan sebaiknya bapak konfirmasi kepada bapak saja selaku pemilik kios karena saya hanya bekerja”, Ujarnya.

    Eko saputra

    Eko saputra

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Hindari Terlalu Banyak Intervensi terhadap Kewenangan, Polri di Bawah Presiden Adalah Langkah Tepat
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Irigasi Bagus dan Petani Bisa Panen Tiga Kali Dalam Setahun
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Visi Indonesia Emas Namun Uang Kuliah Semakin Tak Terjangkau
    Hendri Kampai: Pemimpin Sejati Meninggalkan 'Legacy', Bukan Janji, Apalagi Hutang

    Ikuti Kami

    Berita Acak